SEMUA ITU PROSES, HASIL ADA UMPAN BALIK.
Jika
diamati secara bersama berjalannya motor saja ada proses panjang hingga
akhirnya ia berjalan dan mampu menjalani perannya, lihat saja lampu yang
menyala ada saja penyebab yang panjang hingga sampai ia hidup dan membantu saya
hingga pulpen ini yang secara terus menerus menulis dari kata-kata yang disusun satu demi satu
membangun kalimat hingga setiap orang dapat emmahami pikiran dari penulis bahwa ada pesan yang ingin disampaikan oleh
setiap orang baik dalam berkomunikasi, menulis, semuanya dimulai dari akal
sehat diakuinya akhlak dan moral menjadi PR bagi setiap orang begitu kata bang
Iwan Fals walaupun pengetahuan dan keterampilan selalu menjadi ukuran jitu
setiap orang sebagai angka pasti gagal dan berhasilnya seseorang, walaupun
sulit menjalankannya tantangannya adalah bagaimana menjadi manusia ½ dewa yang
mampu fokus pada akhlak dan moralnya agar dapat diterima sesama manuia dan
dihadapan Tuhannya apalagi sampai mengalahkan nafsu meskipun keberlimpahan
sudah hadir di depan mata, ingat pikiran itu menyebar dan mempengaruhi
raga, maka hati-hatilah dengan pikiran
mu jangan biarkan dia liar tanpa tali kekang hanya dikendalikan oleh orang lain
yang lambat laun mengalahkan sifat mulia yang sudah ditanamkan sejak lahir
dalam ‘chip’ pikiran yang sama oleh setiap orang ‘jadilah tuan bagi pikiran mu
sendiri’ maka penyelarasan itu akan beriringan muncul dalam ucapan dan
tindakan, langkah jitu untuk itu :
- Tundukan Setan Pikiran Mu,
- Membangun Impian,
- Menguji Konsistensi,
- Arahkan Persepsi,
- Berlatih Terus Mencari Hasil,
- Kuasai Diri Malaikat Akan Menang,
- Yama Pembangkit Perilaku Baru.
TUNDUKAN SETAN DALAM PIKIRAN
Ehm,
siapapun kamu sehebat apapun itu selalu
ada setan dan malaikat dalam pikiran, perbedaannya mana bagian yang lebih
menguasai.
Dalam
banyak kesempatan baik disesi seminar maupun media pembelajaran lainnya keua
pencipta NLP Mbah Grinder dan Mbah Bandler sering mengungkapkan bahwa orang
sering salah sangka satu sama lainnya yang tentu saja akibatnya ; sama-sama
kehilangan salah pengertian atau mis
komunikasi memakan biaya yang sangat besar ditempat kerja telebih lagi kurang
mulusnya komunikasi , antar guru disekolah menyebabkan terhambatnya proses
belajar mengajar akibatnya masa depan murid tergangu hanya karena kuatnya setan
dalam pikiran yang menguasainya. Semuanya itu tidak perlu terjadi jika setiap
orang mampu menundukan setan dalam pikirannya, sehingga kemampuan komunikasi
yang baik, efesien, efektif dan elegan dapat tercapai.
NLP
adalah pendekatan revolusioner yang menggeser penekanan pada pencarian
membosankan penyebab-penyebab historis
an diagnosa-diagnosa dari disfungsi atau gangguan. NLP menemukan bahwa masalah
adalah hasil ikut-ikutan dari prilaku-prilaku mental dan emosional yang ada.
Pendekatan baru ini menawarkan proses yang mengidentifikasikan prilaku – prilaku mental
dan emosi tertentu yang menyebabkan sebuah masalah muncul, menyempurnakan
prosedur terpeutik yang dengan cepat mengubah perilaku-perilaku spesifik itu ;
menggantikan permasalah dan penedertiaan permasalahan dan penderitaan seseorang
dengan sumber daya – sumber daya yang dimilikinya pilihan-pilihan baru serta
pengembangan diri.
MANUSIA
Dapat
MENGUBAH
Kehidupannya
DENGAN
Mengubah
CARA
BERPIKIRNYA
Isharyadi
Setan
tidak tunduk pada tuannya – Kata Bintang
Kalo dia tunduk tidak akan mendapatkan
pahala dari mengajak manusia untuk menyimpang, disini kesadaran diri mutlak
diperlukan ketika ingin mengubah hidup Kamu, buatlah lis mengenai perilaku
buruk Kamu yang kerap kali muncul, form dibawah membantu Kamu menuliskan kan,
lakukan dengan santai, hidupkan musik yang membuat Kamu nyaman mengingat
perilaku buruk itu,
“Mengenal orang lain itu membuat bijaksana,
Mengenal
diri sendiri membuat tercerahkan”
Kata bintang
INILAH
PRILAKU BURUK KU
SEMUA ITU PROSES, HASIL ADA UMPAN BALIK.
Jika
diamati secara bersama berjalannya motor saja ada proses panjang hingga
akhirnya ia berjalan dan mampu menjalani perannya, lihat saja lampu yang
menyala ada saja penyebab yang panjang hingga sampai ia hidup dan membantu saya
hingga pulpen ini yang secara terus menerus menulis dari kata-kata yang disusun satu demi satu
membangun kalimat hingga setiap orang dapat emmahami pikiran dari penulis bahwa ada pesan yang ingin disampaikan oleh
setiap orang baik dalam berkomunikasi, menulis, semuanya dimulai dari akal
sehat diakuinya akhlak dan moral menjadi PR bagi setiap orang begitu kata bang
Iwan Fals walaupun pengetahuan dan keterampilan selalu menjadi ukuran jitu
setiap orang sebagai angka pasti gagal dan berhasilnya seseorang, walaupun
sulit menjalankannya tantangannya adalah bagaimana menjadi manusia ½ dewa yang
mampu fokus pada akhlak dan moralnya agar dapat diterima sesama manuia dan
dihadapan Tuhannya apalagi sampai mengalahkan nafsu meskipun keberlimpahan
sudah hadir di depan mata, ingat pikiran itu menyebar dan mempengaruhi
raga, maka hati-hatilah dengan pikiran
mu jangan biarkan dia liar tanpa tali kekang hanya dikendalikan oleh orang lain
yang lambat laun mengalahkan sifat mulia yang sudah ditanamkan sejak lahir
dalam ‘chip’ pikiran yang sama oleh setiap orang ‘jadilah tuan bagi pikiran mu
sendiri’ maka penyelarasan itu akan beriringan muncul dalam ucapan dan
tindakan, langkah jitu untuk itu :
2. Membangun Impian,
3. Menguji Konsistensi,
4. Arahkan Persepsi,
5. Berlatih Terus Mencari Hasil,
6. Kuasai Diri Malaikat Akan Menang,
7. Yama Pembangkit Perilaku Baru.
TUNDUKAN SETAN DALAM PIKIRAN
Ehm,
siapapun kamu sehebat apapun itu selalu
ada setan dan malaikat dalam pikiran, perbedaannya mana bagian yang lebih
menguasai.
Dalam
banyak kesempatan baik disesi seminar maupun media pembelajaran lainnya keua
pencipta NLP Mbah Grinder dan Mbah Bandler sering mengungkapkan bahwa orang
sering salah sangka satu sama lainnya yang tentu saja akibatnya ; sama-sama
kehilangan salah pengertian atau mis
komunikasi memakan biaya yang sangat besar ditempat kerja telebih lagi kurang
mulusnya komunikasi , antar guru disekolah menyebabkan terhambatnya proses
belajar mengajar akibatnya masa depan murid tergangu hanya karena kuatnya setan
dalam pikiran yang menguasainya. Semuanya itu tidak perlu terjadi jika setiap
orang mampu menundukan setan dalam pikirannya, sehingga kemampuan komunikasi
yang baik, efesien, efektif dan elegan dapat tercapai.
NLP
adalah pendekatan revolusioner yang menggeser penekanan pada pencarian
membosankan penyebab-penyebab historis
an diagnosa-diagnosa dari disfungsi atau gangguan. NLP menemukan bahwa masalah
adalah hasil ikut-ikutan dari prilaku-prilaku mental dan emosional yang ada.
Pendekatan baru ini menawarkan proses yang mengidentifikasikan prilaku – prilaku mental
dan emosi tertentu yang menyebabkan sebuah masalah muncul, menyempurnakan
prosedur terpeutik yang dengan cepat mengubah perilaku-perilaku spesifik itu ;
menggantikan permasalah dan penedertiaan permasalahan dan penderitaan seseorang
dengan sumber daya – sumber daya yang dimilikinya pilihan-pilihan baru serta
pengembangan diri.
MANUSIA
Dapat
MENGUBAH
Kehidupannya
DENGAN
Mengubah
CARA
BERPIKIRNYA
Isharyadi
Setan
tidak tunduk pada tuannya – Kata Bintang
Kalo dia tunduk tidak akan mendapatkan
pahala dari mengajak manusia untuk menyimpang, disini kesadaran diri mutlak
diperlukan ketika ingin mengubah hidup Kamu, buatlah lis mengenai perilaku
buruk Kamu yang kerap kali muncul, form dibawah membantu Kamu menuliskan kan,
lakukan dengan santai, hidupkan musik yang membuat Kamu nyaman mengingat
perilaku buruk itu,
“Mengenal orang lain itu membuat bijaksana,
Mengenal
diri sendiri membuat tercerahkan”
Kata bintang
INILAH
PRILAKU BURUK KU
No
|
JENIS
|
1
√
|
2
√
|
3
√
|
4
√
|
1.
|
Malas
|
||||
Fokus
pada perbaikan diri, hindari menanyakan kenapa itu terjadi, fokus pada tindakan
dan reaksi Kamu sering kali membantu Kamu mengembangkan kemampuan diri dalam
menjelaskan apa, dan bagaimana setelah ini, lis √ membantu untuk check lis apakah dia berkurang setelah 1 bulan Kamu
membaca atau makin berkembang, semua itu
berkaitan dengan kesadaran diri. Sebenarnya, langkah pertama penguasaan diri
adalah kesadaran menundukan setan dalam pikiran. Dari kesadaran diri yang penuh
inilah,Kamu dapat mulai memerhatikan pola berulang perilaku Kamu, yang menjadi
titik tolak perubahan.
Sebagai
contoh, seseorang yang terbiasa makan cepat karena kesibukannya, mulai
menyadari itu tidak sehat. Keadaran akan kebiasaan buruk kita merupakan langkah
awal untuk mengubahnya. Langkah selanjutnya bisa berupa mengunyah lebih lama
untuk satu suapan. Bagaimanapun sederhanya proses ini memungkinkan penanaman
sikap baru yang lebih baik. Orang tersebut lambat laun akan merasa nyaman
ketika makan dan tentu saja lebih sehat. “rasakan kenyaman dengan menundukan setan
dalam pikiran” mulailah mengenali apa yang tidak senang kamu lakukan.
Tips :
1.
Setelah menulis daftar
perilaku buruk Kamu, lakukan cek lis setiap bulannya apakah Kamu dapat
mengurangi perbuatan tersebut ? lakukan paling tidak sampai 5 bulan,
2.
Sadari dan hukum saya dengan
“Anchor” – Jangkar Pikiran, ambilah karet (pembungkus gado-gado) kenakan di
tangan kiri, perhatikan lis –nya sambil
menarik karet sejauh mungkin – tarik nafas dari hidung sedalamnya – tahan
sambil ucapkan “saya tidak malas lagi, jika masih malas maka akan saya jepret”
lepaskan karet – hembuskan nafas dari mulut, ulangi lagi untuk perilaku yang
ke-dua hingga terakhir, jadi jika ada 10 perilaku buruk maka nge-jepretnya juga
akan 10 kali, he..he.. he.. sik, asik joss, mintalah karet dengan tukang
gado-gado kalo hal tersebut dan lakukan lagi, kalo saya pernah menggunakan
karet hingga 3 bulan lamanya, he..he..
Kenali
PROSES PEMBELAJARANNYA “Mengubah Diri” Kami akan
mengantarkan Kamu pada permbahasan penting yang telah kita sentuh di awal bab,
ada 4 elemen penting dalam proses pembelajaran “mengubah diri”
1. Inkompetensi
Tanpa Sadar (tidak menyadari kemampuan).
Kamu tidak menyadari bahwa Kamu tidak
tahu. Anak kecil yang pertama kali mencoba naik sepeda tidak menyadari
ketidakmampuannya mengendarai sepeda. Ia melihat orang lain mampu dan ia pun
merasa mampu. Dalam komunikasi, banyak orang tidak mengetahui bahwa mereka
menunjukkan perilaku negatif yang merintanginya dari keselarasan komunikasi
dengan orang lain. Verman Howard mengatakan “kita adalah budak kebodohan kita”.
Tanyakan diri sendiri :
Kenali perilaku negatif yang merintangi
komunikasinya dengan baik, tanyakan pada diri sendiri kenapa sedikit yang yang
mengajak kamu berbicara ?
2.
Inkompetensi Sadar
(Menyadari Ketidakmampuan)
Pada tahapan ini, orang menyadari
ketidakmampuan mereka. Anak kecil tanpa menyadari ketidakmampuannya memutuskan
untuk mencoba mengendari sepeda, lalu jatuh dan terluka. Pada titik inilah, ia
menyadari bahwa ia idak bisa naik sepeda.
Seperti halnya berkomunikasi,
bagaimanapun caranya kita perlu menyadari bahwa perilkau negatif menghalangi
kita memperoleh reaksi positif dari lawan bicara kita sehingga kita sulit
membangun hubungan keselarasan. Halangan-halangan tersebut bisa berupa terlalu
banyak bicara pada diri sendiri, tidak cukup tersenyum, telalu membela diri, dan suka berdebat. Menyadari semua itu
adalah lkamusan utama untuk meningkatkan kemampuan kita berkomunikasi. Benjamin
Disraeli mengatakan, “menyadari kebodohanmu merupakan langkah besar ke arah
pengetahuan.”
Tanyakan diri sendiri :
Apa yang membuat orang senang dan malas
berbicara atau meminta pendapat
kepada Kamu ?
3.
Kompetensi Sadar (Menyadari
kemampuan)
Pada tahapan ini, orang mulai bertindak
mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk melakukan hal yang mereka
inginkan. Anak kecil belajar dari orangtuanya cara mengendarai sepeda. Dia
terus berusaha sampai akhirnya bisa; menjaga keseimbangan, mengayuh pedal, dan
mengontrol stir. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka dahulu terlalu
banyak bicara. Mereka memutuskan untuk berusaha meningkatkan kemampuan
mendengarkan orang lain.
Tanyakan diri sendiri :
Sudah berapa banyak tabungan sosial mu,
sampai hari ini ? apakah itu aktivitas jangka pendek atau konsisten secara
jangka panjang ?
4.
Kompentensi tanpa sadar
(tidak menyadari memiliki kemampuan)
Kebiasaan timbul dari upaya
mengulang-ulang keterampilan atau perilaku tertenu. Inilah tahap akhir dari
proses pembelajaran. Anak kecil itu sekarang pkamui mengendarai sepedanya tanpa
mengawasi terus kakinya mengayuh pedal. Seseorang yang tadinya mendominasi
pembicaraan sekarang dengan sukarela mendengarkan dengan sangat baik. Semuanya
seperti otomatis terjadi. Emerson mengatakan, “kawanku, kebiasaan yang
dilakukan terus-menerus akhirnya akan menjadi bagian dari diri seseorang.”
Tips :
Mulailah dari melakukan hal-hal yang
tidak kamu senangi seperti berkebun, menyapu bahkan berjalan lewat tangga
meskipun ada lift, tentukan mana yang yang paling kamu tidak senangi
melakukannya, maka belajarlah untuk
menyenanginya.
Tanyakan pada diri sendiri :
-
Kebiasaan buruk apa saja
yang sudah menghilang dari kamu dan kini kamu terbiasa dengan kebiasaan baru
itu tanpa merasa risih ? (contohnya kebiasaan mencuci piring atau kebiasaan
merokok setelah makan siang)
-
Bagaimana rasanya menjalani
kebiasaan baru ? di awal-awal kamu menjalaninya ?
-
Adakah tips bagaimana
membuat kebiasaan baru dan kini dilakukan secara otomatis tanpa ada paksaan