Berlari “ngos-ngosan atasi
perubahan”
BY : Guru ku Krisnamurthi
Perubahan
Sering
sekali kita mendengar, mudah sekali mendengar tapi kenapa sulit dilakukan,
mudah sekali
Si Tukang Es
Balok
Seorang
tukang es menaruh belanjaannya yakni sebongkah es balok di sebuah ember plastik
warna hijau. Karena kelupaan, selama 1 jam kemudian terik matahari melelehkan
es balok tersebut menjadi seember air es yang dingin. Air es itu kemudian
dimasukan ke sebuah teko dan dimasak di atas kompor yang menggunakan tabung gas
“melon” 3 kg. Karena katanya “palsu”, tabung gas melon 3 kg tersebut meledak
dan terjadilah kebakaran.
Semua air es
lenyap menjadi uap dan melayang naik ke langit. Sebelum tiba di langit, uap-uap
tadi tertahan di hawa dingin dan menjadi awan. Awan-awan bersatu dan
berkoborasi untuk protes kepada pembuat tabung gas 3 kg. Tapi malah keberatan
dan jadi air yang berat, terpaksalah butir-butir air tersebut jatuh ke bumi
lagi. Ditampung oleh tukang es kembali di sebuah ember dan didinginkan menjadi
es balok he he…
Hmmm…
Mungkin ini yang dimaksud dengan perubahan. Es tukang balok itu terus
berubah-ubah. Karena terus-menerus terjadi, mungkin ini yang disebut abadi itu.
Ada tidak
sih yang Abadi?
Demikian
saya bertanya pada rumput yang bergoyang. “Ada dong”, jawabnya. “Apa itu?”,
lanjut saya. “Lha, kalo buah apel sudah mateng di pohon, maka jatuhnya pasti ke
bumi. Bukan ke awan”, sahutnya. Saya berdiam diri sejenak: “Beneeer juga ya…
Pinter nih si rumput”
Apel adalah
alam, rumput adalah alam, gunung adalah alam. Mungkin, maksud rumput tersebut
adalah Hukum Alam, karena si apel itu mengingatkan kita akan penemuan tentang
Hukum Gravitasi. Bener juga yaaa… Mau sampai kiamatpun (yang katanya tahun 2012
he he), apel tetap jatuhnya ke bumi.
Setuju jika
demikian, yang abadi di dunia ini selain perubahan adalah hukum-hukum alam. Ada
hukum grativasi, ada hukum sebab-akibat, ada hukum tarik menarik, ada hukum
waktu atau yang sering juga disebut hukum proses dan hukum-hukum lainnya.
Apa lagi ya
yang abadi itu?
Saya yakin
pasti ada yang abadi selain perubahan itu sendiri dan hukum alam. Saya tidak
tahu istilahnya. Kira-kira demikian contohnya:
-
Ada kemauan, ada jalan.
-
Jika tekun, tenunan pasti selesai di rajut.
-
Siapa yang menabur, dia yang menuai.
Nah, masih
banyak lagi pernyataan yang demikian ini, yang ternyata tidak pernah lekang
dimakan jaman, walau umur bumi sudah beribu tahun. Kita sebut saja
Prinsip-prinsip.
Pertanyaan
dalam benak saya selanjutnya adalah jika perubahan itu abadi, tidak bisa
ditawar lagi, karena setiap saat dunia ini berubah. Maka,…
Siapa yang
bertahan di alam perubahan?
Banyak
sekali contoh, banyak sekali penelitian akan hal ini, siapa yang dapat bertahan
dalam perubahan ini? Setelah bertahan, siapa yang menang dalam perubahan
tersebut? Apakah mereka…
Yang Besar,
Yang Bertahan?
Ternyata
tidak juga, banyak sekali contoh perusahaan raksasa yang tumbang di abad
terakhir ini.
Yang
Kuatkah, Yang Bertahan?
Ah, tidak
juga. Banyak kisah dan cerita tentang Kerajaan yang kuat, pemerintahan yang
kuat, yang berakhir dengan menjadi hanya kisah dan cerita. Bahkan kadang hanya
2 episode sinetron saja, sudah tamat.
Yang
Cepatkah, Yang Bertahan?
Kereta api
Jakarta bandung yang melaju sangat cepat di era koboi, sehingga sulit dikejar
oleh kuda hitampun, menjadi hiasan museum setelah dibangun jalan tol
Cipularang.
Tetapi ada
juga contoh kisah nyata ikan laut yang terjebak di muara, akhirnya malah
menjadi ikan air tawar. Nah, ini baik sekali untuk diteluri dan dipelajari
mengapa bisa demikian? Singkat cerita, ternyata ikan tersebut mampun
menyesuaikan diri. Mampu beradaptasi, istilahnya. Jika demikian, bolehlah kita
simpulkan.
Yang
Adaptif, Yang Bertahan…
Alam
mengajarkan bahwa makhluk hidup atau mereka yang bisa bertahan hidup dalam
perubahan di alam ini adalah mereka yang bisa menyesuaikan dirinya dalam
perubahan tersebut.
Ternyata
tubuh orang yang dapat bertahan pada panas yang tinggi, juga mampu bertahan di
suhu yang sangat dingin. Namun, orang yang tidak tahan panas, maka diapun tidak
tahan dingin.
Orang negro
bisa bertahan dengan baik di gunung es. Orang Eropa sangat menyukai Afrika
Selatan. Tapi, orang tropis tidak terlalu bisa bertahan lama hidup di Afrika,
maupun di Swiss. Kira-kira demikian, metaforanya.
Baiklah,
jika demikian mari kita belajar bagaimana menghadapi alam perubahan saat ini.
Suka atau tidak, setelah kita membaca tulisan di atas, dimana perubahan itu
abadi, tidak bisa dirubah lagi, maka tahap awal baik juga untuk…
1. Menyadari
atau Awareness
Bahwa karena
dunia ini terus berubah setiap detiknya, alam tidak mungkin konstan dan terus
berubah, karena memang itulah hukum perubahan, maka saya hanya perlu
menyadarinya saja. Sadari bahwa kita hidup di alam perubahan. Kita duduk di
kursi yang bisa usang. Kita makan nasi yang bisa habis. Kita bernafas di
oksigen yang terus menipis. Kita tinggal di kota yang panasnya terus meningkat.
Kita hidup di sebuah negara yang “membingungkan” he he…
Dengan
menyadari perubahan itu sendiri, maka akan sangat membantu kita untuk masuk ke
tahapan berikutnya…
2. Menerima
atau Acceptance
Ya, sudah
terima saja. Buat apa demo ke Tuhan, mengapa aku dilahirkan di keluarga yang
miskin. Tidak perlu takut, karena ada hukum perubahan. Yang miskin bisa berubah
menjadi kaya, kok! Yang kayapun, sadari. Akibat hukum perubahan, bila salah
jalan, maka kekayaanpun bisa menjadi ludes dan Anda masuk ke dalam kategori
keluarga miskin. Maka, Anda akan mendapat BLT (Bantuan Tunai Langsung) dari
pemerintah kita sebagai warga miskin, walau Anda pernah kaya he he…
Bila kita
belum menerima perubahan ini, maka kita akan terus tejebak dalam penolakan,
kemarahan, diskusi “mengapa demikian” dan semuanya membuat kita tetap diam di
tempat, bahkan mundur ke belakang.
Memang,
hidup ini sederhana.Hanya dengan menyadari dan menerima situasi ini, barulah
kita akan sangat mudah untuk membuat…
3. Strategi
untuk Berubah dengan Cepat
Banyak para
ahli, seperti pencipta NLP Engkong Bandler dan Mbah Grinder yang mempelajari
ilmu-ilmu “dukun” (karena hanya dukun yang bisa membantu manusia berubah dengan
sangat cepat he he) agar manusia bisa melakukan perubahan diri ini dengan
sangat cepat. Istilah akselerasi. Percepatan. Berubah dengan sangat cepat,
tentunya untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan itu sendiri. Sehingga kita
bisa tetap sukses dalam perubahan itu.
Kuasai
metode, teknik, cara yang ampuh, jitu dan teruji untuk melakukan perubahan diri
ini agar menjadi pribadi yang adaptif. Banyak sekali tekniknya, pelajari dan
cari metode yang pas untuk Anda.
Merubah diri
jauh lebih baik, dari pada merubah keadaan. Karena lebih kecil dan lebih fokus,
sehingga mudah untuk dilaksanakan.
4. Fokus
pada perubahan yang bisa dikendalikan diri
Banyak orang
menghabiskan waktu untuk berdiskusi dan berdebat akan sesuatu perubahan yang di
luar kendali dirinya. Seperti kebijakan dunia (kebijakan yang diambil oleh
negara-negara besar di dunia), kebijakan pemerintah, juga bencana alam.
Sungguh, sangat menghabiskan energi pikiran ini. Karena hasil diskusi dan
perdebatan, tidaklah berbuah apapun, kecuali menghabiskan kopi dan rokok di
warung tegal Mbok Ayu.
Namun, ada
pepatah yang indah berbunyi demikian: Jika kita tidak bisa melawan ombak, maka
berseluncurlah di atas ombak.
Artinya,
jika sebuah perubahan yang di luar kendali kita, maka janganlah buang waktu
untuk berdiskusi dan berdebat dengan teman akan perubahan tersebut, namun
sadari, terima dan cari strategi yang baik dan tepat untuk menghadapi perubahan
itu.
Berpikir dan
mencari tahu bagaimana sikap kita terhadap sebuah perubahan, akan menghasilkan
sebuah solusi yang kreatif tanpa perlu mengomel. Responpun akan menjadi lebih
enak. Otakpun menjadi lebih kreatif, hiduppun menjadi awet muda he he… (katanya
sih)
Menggunakan
strategi Master Minding untuk mengatasi perubahan (lihat buku saya yang pertama
“Share the Key” tentang bahasan lebih rinci tentang Master Minding), akan di
dapat ide-ide kreatif baru yang mungkin lebih menguntungkan, dari pada
menyalahkan pihak yang menyebabkan terjadinya sebuah perubahan. Kumpulkan
teman-teman dari berbagi bidang ilmu dan minta masukan beberapa ide bagaimana
bisa makin sukses di ombak perubahan ini.
Terapkan
saja
Pilih
beberapa ide yang unik dan menarik untuk diterapkan, pilih yang sederhana saja
namun efektif. Semakin sederhana, semakin mudah untuk diterapkan secepat
mungkin. Karena kecepatan menjadi penting.
Lupakan dulu
salah atau benar, karena sering kali kita mengevaluasai sesuatu yang belum
dilakukan. Ini jelas keliru. Lakukan dulu, terapkan saja, jalankan ide baru
tersebut, baru evaluasi kemudian hari. Evaluasi dilakukan setelah tahap
penerapan.
Nikmati
Perubahan
Salah satu
tip penting dalam menghadapi perubahan adalah menikmatinya, bukan memusuhinya.
Dengan menikmati perubahan, sel tubuh akan lebih hidup. Semangatpun akan
meningkat. Hiduppun menjadi lebih hidup. Saat strategi di atas, kita terapkan
maka perubahanpun menjadi bagian dari hidup kita. Tidak lagi terpisahkan. Semua
menjadi satu. Sesuatu yang terus berubah. Karena…
Perubahan
itu indah.
Perubahan
seringkali menyakitkan.
Namun
membangkitkan.
Perubahan
membuat sulit tidur.
Namun
anehnya badan lebih sehat.
Perubahan
kadang membuat marah.
Namun
matapun menjadi melek.
Perubahan
memang bisa merubah nasib.
Dan, membuat
lebih banyak orang kaya.
Yakinlah,
perubahan pasti diciptakan Tuhan.
Agar manusia
sadar bahwa Tuhan itu memang ada.
Jadi, saat
ombak datang menggulung.
Saat ombak
menjadi gelombang besar.
Dari pada
melawan dan ditelan ombak.
Lebih baik
kita berseluncur di atas ombak…
Salam ombak
perubahan…
Pontianak,
10 Juli 2010
Krishnamurti,
Mindset Motivator