SEJARAH
PENDIDIKAN LUAR RUANG.
TAHUN 1907
Baden Powel mengadakan perkemahan
Kepanduan pertama yang diikuti oleh dua puluh anak remaja Inggris di Brownsea
Island dengan mengajarkan dan mempraktekkan pengalamannya sewaktu menjadi
tentara angkatan darat Inggris yang ditugaskan di India dan Afrika dalam
serangan terhadap orang-orang Zulu,
suku bangsa Ashanti dan Matabele yang
buas dan kejam. Pengalaman bersama suku Mafeking dalam menghadapi serangan
itulah yang kemudian diajarkan kepada pemuda-pemuda Inggris agar siap untuk
bela negara. Kegiatan yang dilakukan oleh Baden Powel bertujuan membentuk
karakter pemuda menjadi seorang yang mempunyai : 1, kekuatan dan keuletan, 2.
Berpengetahuan luas, 3. berwatak kesatria, 4. Mampu menyelamatkan hidup dan
5. Mencintai tanah airnya dengan melakukan kegiatan petualangan di luar ruang
yang sering disebut dengan Wild Games.
(Scouting for Boys 1908, Baden Powel)
TAHUN 1914 - 1934
Salem School di Jerman, didirikan
oleh Kurt Hahn dengan missi membangun karakter melalui pendidikan. Kegiatan
menantang dan akademis diterapkan didalam pendidikan tersebut untuk
pengembangan anak. Hahn menempatkan penekanan lebih besar pada kegiatan fisik
yang non-kompetitif dan bentuk-bentuk demokrasi dari kerjasama sosial
daripada yang terjadi di sekolah-sekolah Jerman konvensional. Hal itu diilhami oleh Hahn sewaktu dia
masih duduk dibangku SMU dan menghabiskan liburan musim panas bersama
teman-temannya dari sekolah umum bahasa Inggris Abbotsholme, dia berdiskusi
mengenai system pendidikan. Dari sinilah Hahn terobsesi oleh pendidikan yang
diterapkan oleh Plato dan Baden Powel untuk sistim pendidikan di Salem School
dan sekolah kedua Gordonstoun School yang didirikan di Scotland.
TAHUN 1938
John Dewey menerbitkan buku
berjudul Experience and Education yang terinspirasi oleh kegiatan Kurt Hahn
dalam metode pendidikannya. Dalam buku itu
Dewey menganjurkan keseimbangan antara kegiatan menantang dan
pelajaran kelas. Ia percaya bahwa pendidikan sejati datang melalui
pengalaman.
John Dewey dianggap sebagai
peletak fondasi dari Experiential Education atau Bapak Experiential Education
TAHUN 1941
Kurt Hahn berperan penting dalam
perkembangan Outward Bound di Inggris, Dia mengadakan kursus selama sebulan penuh
dalam mendidik pelaut muda Inggris dari perusahaan Blue Funnel Shipping
Company yang tampaknya telah kehilangan kegigihan dan ketabahan yang
dibutuhkan untuk bertahan dari kerasnya peperangan dan kapal karam, tidak
seperti pelaut tua yang karena pengalaman, mereka lebih mungkin untuk bertahan
hidup. Kegiatan mereka selama satu
bulan diatas kapal layar yang berlayar dan dalam mereka mempunyai suatu kebiasaan dimana pada waktu kapal
keluar dari daerah pelabuhan, mereka akan merayakan selebrasi dengan
meneriakkan Outward Bound sambil melemparkan topi keatas yang artinya adalah
mereka keluar dari keterbelengguan atau aturan-aturan pelabuhan menuju
kebebasan tanpa aturan dari pelabuhan.
Istilah Outward Bound itulah yang kemudian dipakai oleh Kurt Hahn
sebagai nama perusahaan yang dia dirikan di Inggris.
TAHUN 1960
Josh Miner seorang Amerika yang
bekerja di Gordonstoun school pada tahun 1951 – 1952 sebagai Direktur
kegiatan membawa masuk Outward Bound ke Amerika dan mendirikan Outward Bound
School di Colorado tahun 1962 dengan menggunakan metode yang dilakukan oleh
Kurt Hahn. Dari sinilah kemudian Experiential Education model Kurt Hahn
berkembang dengan pesat yang akhirnya masuk ke Indonesia pada tahun 1990.
TAHUN 1990
Secara resmi Outward Bound Indonesia
(OBI) didirikan pada tahun 1990, oleh Djoko Kusumowidagdo, dan segera
mendapat respon positif dari masyarakat.
Sebagai lahan bisnis baru, OBI
segera diikuti oleh banyak lembaga serupa. Salah satu lembaga sengaja
menghilangkan kata “ward” hingga terciptalah salah kaprah istilah Outbound
sampai sekarang. Sepanjang dekade 1990an, lembaga/organisasi pendidikan yang
menggunakan medium “aktivitas luar ruang” tumbuh dengan cepat. Banyak istilah
yang digunakan, antara lain aktivitas luar ruang, adventure, outdoor training
dll, yang semuanya kemudian mengadopsi istilah outbound. Selain menggunakan
medium luar ruang pendidikan jenis ini juga menggunakan media “game”. Salah
satu aktivitas yang kemudian melekat erat dengan istilah outbound adalah
flying fox. Hingga flying fox sekarang identik dengan outbound.
|