Mind Body & Soul
Selaraskan pikiran perasaan dan tindakan
Kehidupan manusia modern tak bisa lepas dari kondisi seperti
: tekanan kerja yang berat, persaingan bisnis, berhadapan dengan orang
yang “sulit”, target yang tak tercapai, perubahan cuaca yang tak
teratur, dampak pemanasan global, pola hidup yang tak teratur. Semua itu
secara perlahan merusak sistem tubuh manusia yang menjadi awal
munculnya sakit secara fisik maupun mental. Tanpa disadari masalah hidup
menyebabkan akumulasi energi buruk dalam jumlah banyak yang melekat di
badan, pikiran dan hati. Semua itu secara perlahan merusak sistem tubuh
manusia. Sebagai manusia yang setiap hari harus bekerja, kita sangat
sulit menghindari kondisi-kondisi seperti yang diuraikan di atas, kita
juga perlu membersihkan diri dari sampah-sampah energi buruk dengan
latihan meditasi setiap hari.
Apa yang diluar itu kesia-sia-an
Tak berarti sama sekali,
Yang utama itu ada dalam diri kita
Isharyadi
Komunikasi Intra personal mengacu pada
proses panjang dalam pikiran manusia mulai dari pemikiran – persepsi –
fokus – kepercayaan hingga berujung pada nilai-nilai, jika dilihat dunia
dalam diri kita kadang kita senyum-senyum, mengevaluasi diri
menertawakan kebodohan yang muncul tanpa direncanakan, kadang juga
ketakutan melihat reaksi kita yang berlebihan pada saat ada sesuatu yang
tidak kita senangi, suka tidak suka inilah dunia yang selama ini kita
buat terjadi secara terus menerus termanifestasi di dalam luar diri.
Penguasaan
percakapan dalam diri mutlak diperlukan jika Kamu ining menjadi
komunikator hebat. Mulailah memahami, mempelajari, menguasainya. Kamu
harus mulai pencarian dari dalam diri Kamu. Seperti dikatakan Confucius,
“ orang hebat melakukan pencarian didalam dirinya sementara orang kejam
mencari dalam diri orang lain”, meskipun sangat melelahkan pikiran
tetapi terus dilakukan, inilah saatnya kita menundukan setan dalam
pikiran, mulai dengan mencari tahu apa yang terjadi dalam diri. Apapun
itu, kita akan manfaatkan untuk Kamu.
SEMUA ITU PROSES, HASIL ADA UMPAN BALIK.
Jika
diamati secara bersama berjalannya motor saja ada proses panjang hingga
akhirnya ia berjalan dan mampu menjalani perannya, lihat saja lampu
yang menyala ada saja penyebab yang panjang hingga sampai ia hidup dan
membantu saya hingga pulpen ini yang secara terus menerus menulis dari kata-kata yang disusun satu demi satu membangun kalimat hingga setiap orang dapat emmahami pikiran dari penulis bahwa
ada pesan yang ingin disampaikan oleh setiap orang baik dalam
berkomunikasi, menulis, semuanya dimulai dari akal sehat diakuinya
akhlak dan moral menjadi PR bagi setiap orang begitu kata bang Iwan Fals
walaupun pengetahuan dan keterampilan selalu menjadi ukuran jitu setiap
orang sebagai angka pasti gagal dan berhasilnya seseorang, walaupun
sulit menjalankannya tantangannya adalah bagaimana menjadi manusia ½
dewa yang mampu fokus pada akhlak dan moralnya agar dapat diterima
sesama manuia dan dihadapan Tuhannya apalagi sampai mengalahkan nafsu
meskipun keberlimpahan sudah hadir di depan mata, ingat pikiran itu
menyebar dan mempengaruhi raga, maka
hati-hatilah dengan pikiran mu jangan biarkan dia liar tanpa tali
kekang hanya dikendalikan oleh orang lain yang lambat laun mengalahkan
sifat mulia yang sudah ditanamkan sejak lahir dalam ‘chip’ pikiran yang
sama oleh setiap orang ‘jadilah tuan bagi pikiran mu sendiri’ maka
penyelarasan itu akan beriringan muncul dalam ucapan dan tindakan,
langkah jitu untuk itu :
1. Tundukan Setan Pikiran Mu,
2. Membangun Impian,
3. Menguji Konsistensi,
4. Arahkan Persepsi,
5. Berlatih Terus Mencari Hasil,
6. Kuasai Diri Malaikat Akan Menang,
7. Yama Pembangkit Perilaku Baru.
#1- TUNDUKAN SETAN DALAM PIKIRAN
Ehm, siapapun kamu sehebat apapun itu selalu ada setan dan malaikat dalam pikiran, perbedaannya mana bagian yang lebih menguasai.
Dalam
banyak kesempatan baik disesi seminar maupun media pembelajaran lainnya
keua pencipta NLP Mbah Grinder dan Mbah Bandler sering mengungkapkan
bahwa orang sering salah sangka satu sama lainnya yang tentu saja
akibatnya ; sama-sama kehilangan salah pengertian atau
mis komunikasi memakan biaya yang sangat besar ditempat kerja telebih
lagi kurang mulusnya komunikasi , antar guru disekolah menyebabkan
terhambatnya proses belajar mengajar akibatnya masa depan murid tergangu
hanya karena kuatnya setan dalam pikiran yang menguasainya. Semuanya
itu tidak perlu terjadi jika setiap orang mampu menundukan setan dalam
pikirannya, sehingga kemampuan komunikasi yang baik, efesien, efektif
dan elegan dapat tercapai.
NLP adalah pendekatan revolusioner yang menggeser penekanan pada pencarian membosankan penyebab-penyebab historis
an diagnosa-diagnosa dari disfungsi atau gangguan. NLP menemukan bahwa
masalah adalah hasil ikut-ikutan dari prilaku-prilaku mental dan
emosional yang ada. Pendekatan baru ini menawarkan proses yang mengidentifikasikan
prilaku – prilaku mental dan emosi tertentu yang menyebabkan sebuah
masalah muncul, menyempurnakan prosedur terpeutik yang dengan cepat
mengubah perilaku-perilaku spesifik itu ; menggantikan permasalah dan
penedertiaan permasalahan dan penderitaan seseorang dengan sumber daya –
sumber daya yang dimilikinya pilihan-pilihan baru serta pengembangan
diri.
MANUSIA
Dapat
MENGUBAH
Kehidupannya
DENGAN
Mengubah
CARA
BERPIKIRNYA
Isharyadi
Setan tidak tunduk pada tuannya – Kata Bintang
Kalo
dia tunduk tidak akan mendapatkan pahala dari mengajak manusia untuk
menyimpang, disini kesadaran diri mutlak diperlukan ketika ingin
mengubah hidup Kamu, buatlah lis mengenai perilaku buruk Kamu yang kerap
kali muncul, form dibawah membantu Kamu menuliskan kan, lakukan dengan
santai, hidupkan musik yang membuat Kamu nyaman mengingat perilaku buruk
itu,
“Mengenal orang lain itu membuat bijaksana,
Mengenal diri sendiri membuat tercerahkan”
Kata bintang
INILAH PRILAKU BURUK KU !
Fokus
pada perbaikan diri, hindari menanyakan kenapa itu terjadi, fokus pada
tindakan dan reaksi Kamu sering kali membantu Kamu mengembangkan
kemampuan diri dalam menjelaskan apa, dan bagaimana setelah ini, lis √ membantu untuk check lis apakah dia berkurang setelah 1 bulan Kamu membaca atau makin berkembang, semua
itu berkaitan dengan kesadaran diri. Sebenarnya, langkah pertama
penguasaan diri adalah kesadaran menundukan setan dalam pikiran. Dari
kesadaran diri yang penuh inilah,Kamu dapat mulai memerhatikan pola
berulang perilaku Kamu, yang menjadi titik tolak perubahan.
Sebagai
contoh, seseorang yang terbiasa makan cepat karena kesibukannya, mulai
menyadari itu tidak sehat. Keadaran akan kebiasaan buruk kita merupakan
langkah awal untuk mengubahnya. Langkah selanjutnya bisa berupa
mengunyah lebih lama untuk satu suapan. Bagaimanapun sederhanya proses
ini memungkinkan penanaman sikap baru yang lebih baik. Orang tersebut
lambat laun akan merasa nyaman ketika makan dan tentu saja lebih sehat.
“rasakan kenyaman dengan menundukan setan dalam pikiran” mulailah
mengenali apa yang tidak senang kamu lakukan.
Tips :
1. Setelah
menulis daftar perilaku buruk Kamu, lakukan cek lis setiap bulannya
apakah Kamu dapat mengurangi perbuatan tersebut ? lakukan paling tidak
sampai 5 bulan,
2. Sadari dan hukum saya dengan “Anchor” – Jangkar Pikiran, ambilah karet (pembungkus gado-gado) kenakan di tangan kiri, perhatikan lis
–nya sambil menarik karet sejauh mungkin – tarik nafas dari hidung
sedalamnya – tahan sambil ucapkan “saya tidak malas lagi, jika masih
malas maka akan saya jepret” lepaskan karet – hembuskan nafas dari
mulut, ulangi lagi untuk perilaku yang ke-dua hingga terakhir, jadi jika
ada 10 perilaku buruk maka nge-jepretnya juga akan 10 kali, he..he..
he.. sik, asik joss, mintalah karet dengan tukang gado-gado kalo hal
tersebut dan lakukan lagi, kalo saya pernah menggunakan karet hingga 3
bulan lamanya, he..he..
Kenali PROSES PEMBELAJARANNYA “Mengubah Diri” Kami
akan mengantarkan Kamu pada permbahasan penting yang telah kita sentuh
di awal bab, ada 4 elemen penting dalam proses pembelajaran “mengubah
diri”
1. Inkompetensi Tanpa Sadar (tidak menyadari kemampuan).
Kamu
tidak menyadari bahwa Kamu tidak tahu. Anak kecil yang pertama kali
mencoba naik sepeda tidak menyadari ketidakmampuannya mengendarai
sepeda. Ia melihat orang lain mampu dan ia pun merasa mampu. Dalam
komunikasi, banyak orang tidak mengetahui bahwa mereka menunjukkan
perilaku negatif yang merintanginya dari keselarasan komunikasi dengan
orang lain. Verman Howard mengatakan “kita adalah budak kebodohan kita”.
Tanyakan diri sendiri :
Kenali
perilaku negatif yang merintangi komunikasinya dengan baik, tanyakan
pada diri sendiri kenapa sedikit yang yang mengajak kamu berbicara ?
2. Inkompetensi Sadar (Menyadari Ketidakmampuan)
Pada
tahapan ini, orang menyadari ketidakmampuan mereka. Anak kecil tanpa
menyadari ketidakmampuannya memutuskan untuk mencoba mengendari sepeda,
lalu jatuh dan terluka. Pada titik inilah, ia menyadari bahwa ia idak
bisa naik sepeda.
Seperti
halnya berkomunikasi, bagaimanapun caranya kita perlu menyadari bahwa
perilkau negatif menghalangi kita memperoleh reaksi positif dari lawan
bicara kita sehingga kita sulit membangun hubungan keselarasan.
Halangan-halangan tersebut bisa berupa terlalu banyak bicara pada diri
sendiri, tidak cukup tersenyum, telalu membela diri, dan
suka berdebat. Menyadari semua itu adalah lkamusan utama untuk
meningkatkan kemampuan kita berkomunikasi. Benjamin Disraeli mengatakan,
“menyadari kebodohanmu merupakan langkah besar ke arah pengetahuan.”
Tanyakan diri sendiri :
Apa yang membuat orang senang dan malas berbicara atau meminta pendapat kepada Kamu ?
3. Kompetensi Sadar (Menyadari kemampuan)
Pada
tahapan ini, orang mulai bertindak mengembangkan keterampilan yang
diperlukan untuk melakukan hal yang mereka inginkan. Anak kecil belajar
dari orangtuanya cara mengendarai sepeda. Dia terus berusaha sampai
akhirnya bisa; menjaga keseimbangan, mengayuh pedal, dan mengontrol
stir. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka dahulu terlalu banyak
bicara. Mereka memutuskan untuk berusaha meningkatkan kemampuan
mendengarkan orang lain.
Tanyakan diri sendiri :
Sudah
berapa banyak tabungan sosial mu, sampai hari ini ? apakah itu
aktivitas jangka pendek atau konsisten secara jangka panjang ?
4. Kompentensi tanpa sadar (tidak menyadari memiliki kemampuan)
Kebiasaan
timbul dari upaya mengulang-ulang keterampilan atau perilaku tertenu.
Inilah tahap akhir dari proses pembelajaran. Anak kecil itu sekarang
pkamui mengendarai sepedanya tanpa mengawasi terus kakinya mengayuh
pedal. Seseorang yang tadinya mendominasi pembicaraan sekarang dengan
sukarela mendengarkan dengan sangat baik. Semuanya seperti otomatis
terjadi. Emerson mengatakan, “kawanku, kebiasaan yang dilakukan
terus-menerus akhirnya akan menjadi bagian dari diri seseorang.”
Tips :
Mulailah
dari melakukan hal-hal yang tidak kamu senangi seperti berkebun,
menyapu bahkan berjalan lewat tangga meskipun ada lift, tentukan mana
yang yang paling kamu tidak senangi melakukannya, maka belajarlah untuk menyenanginya.
Tanyakan pada diri sendiri :
- Kebiasaan
buruk apa saja yang sudah menghilang dari kamu dan kini kamu terbiasa
dengan kebiasaan baru itu tanpa merasa risih ? (contohnya kebiasaan
mencuci piring atau kebiasaan merokok setelah makan siang)
- Bagaimana rasanya menjalani kebiasaan baru ? di awal-awal kamu menjalaninya ?
- Adakah tips bagaimana membuat kebiasaan baru dan kini dilakukan secara otomatis tanpa ada paksaan