Ketika mendengar judul diatas, sepintas yang terlintas dalam pikiran kita adalah, sesuatu yang negatif seperti makian, pikiran jorok dll. Namun ternyata tidak berhenti pada bahasan itu saja. Dalam dunia pemberdayaan diri yang mempelajari tentang kinerja otak bawah sadar manusia (sering disebut subconscious mind), manusia dalam bertindak dan beraktivitas sehari-hari lebih banyak menggunakan otak bawah sadarnya dibandingkan menggunakan otak sadarnya. Bahkan disebutkan dalam sebuah penelitian bahwa manusia menggunakan lebih dari 80% otak bawah sadar dibandingkan otak sadarnya dala melakukan aktivitas sehari-hari. Sebelum memahami lebih dalam, maka kita bedakan terlebih dahulu secara mendetail tentang kerja otak sadar dan bawah sadar. otak sadar merupakan keadaan dimana manusia dalam keadaan siaga penuh dan sadar. ketika anda membaca tulisan ini dan mulai menganalisa, nah disanalah otak sadar bekerja. Namun berbeda dengan otak bawah sadar. otak bawah sadar menyimpan memori-memori yang berkaitan dengan emosi, reflex, dll. Ketika anda membaca tulisan ini dengan sangat serius dan seakan lupa waktu dan lingkungan, disnalah otak bawah sadar bekerja. Bawah sadar dan tidak sadar sangat berbeda. Keadaan tidak sadar adalah ketika tidur dan tidak mampu merespon apapun.
Dari penjelasan tersebut, qt mulai sedikit mengetahui tentang kerja otak kita. Dari penjelasan tersebut, maka pada dasarnya apapun yang kita lihat, dengar, rasakan dan lakukan lantas akan jadi memori bagi otak kita. Dengan fakta bahwa ternyata kita mayoritas menggunakan otak bawah sadar dalam melakukan tindakan, maka ada baiknya kita mengenal cara bagaimana memasukkan memori positif ke dalam otak bawah sadar kita. Disebutkan dalam berbagai literature bahwa ada beberapa cara dalam memasukkan memori ke dalam bawah sadar kita. Beberapa cara tersebut antara lain, repetisi, afirmasi, proses hypnosis dan masih banyak lagi. Dalam tulisan kita kali ini, kita akan membahas berkaitan dengan repetisi dan afirmasi. Mengapa hal tersebut kita bahas, karena tanpa sengaja kita melakukannya setiap hari (artinya kita memasukkan memori-memori baru dalam bawah sadar kita setiap hari). Yang menjadi pertanyaan, memori seperti apakah yang kita masukkan? Fakta yang lebih mengejutkan lagi adalah ketika ternyata anak kecil dengan usia antara 2-10 tahun memanfaatkan hamper 100% otak bawah sadarnya yang nantinya akan sangat berdapampak pada masa depan mereka, berkaitan dengan ini akan kita bahas pada bab yang lain di lain waktu.
Mari kita lihat beberapa afirmasi dan repetisi yang kita lakukan setiap hari, baik pada diri sendiri ataupun anak kita.
- Self talk
Mayoritas kita seringkali (bahkan selalu) melakukan self talk yang entah positif atau negative. Ingatkah kita ketika bangun pagi dan badan terasa pegal, tanpa sengaja kita akan mengatakan “adduuhh, males banget deh hari ini”. Dan perhatikan efeknya pada hari itu, apakah lantas anda tiba-tiba bersemangat? NO, anda justru akan benar-benar malas hari itu. Kenapa hal tersebut terjadi? Karena anda memasukkan memori malas pada otak bawah sadar anda.
- Nasihat, larangan dan perintah pada anak
Pernahkah anda bertanya, mengapa setiap kali ke tempat gelap (mayoritas) kita merasa takut dan mayoritas juga takut dengan setan/hantu atau semacamnya. Padahal tidak pernah ada teori yang mengatakan, jika gelap ada hantu dan jika terang bebas hantu. Bahkan mayoritas orang yang penakut, tidak atau belum mengetahui wujud hantu yang sebenarnya (bahkan beda Negara bisa beda wujud). Apa yang sebenarnya terjadi? Bagi para orang tua, pernahkah anda melarang anak anda pergi ke tempat tertentu dengan mengatakan “awas ada hantu lho disana, sereemmm”. Dan tanpa anda ketahui, hal tersebut masuk ke memori bawah sadar mereka dan mereka bawa hingga dewasa. Hal ini juga yang menjadi penyebab beberapa kasus xenophobia yang saya tangani.
Fenomena lain yang tidak kalah menarik adalah, pernahkah anda menyadari bahwa anak kecil yang berprofesi sebagai ojek paying, jarang atau bahkan tidak pernah sakit akibat kehujanan. Bedakan dengan anak yang dilahirkan di keluarga berada, baru kena gerimis sedikit saja sudah demam. Padahal dari segi gizi makanan, jelas ojek payung sangat kurang (faktor ekonomi). Lantas yang sebenarnya terjadi adalah, ketika anak kita yang secara ekonomi lebih baik bermain hujan-hujan, serentak para ibu akan mengatakan, “jangan main HUJAN, ntar SAKIT lho”. Bedakan dengan anak seorang ojek payung yang mengatakan, “wah sekarang HUJAN, Alhamdulillah akan banyak REJEKI”. Dari kalimat yang diucapkan diatas, dapat diketahui bahwa yang terekam dalam otak bawah sadar mereka sangat berbeda, HUJAN = SAKIT dan HUJAN = REJEKI.
Perbedaan terbesar antara otak sadar dan otak bawah sadar, adalah ketika otak sadar menggunakan kekuatan analisisnya untuk bertindak sedangkan otak bawah sadar dengan kekuatan memori yang luar biasa. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa, apapun yang kita ucapkan dan apapun yang kita lakukan baik untuk diri sendiri maupun orang lain, akan secara otomatis terekam dalam memori kita. Lantas, apa dan bagaimana yang seharusnya kita lakukan dan ucapkan? Akan dibahas pada artikel selanjutnya.