Membangun Connectedness dengan Subjek
Dalam buku Piece of Mind , Sandy Mc Gregor membagi pikiran manusia menjadi 2 jenis yakni Pikiran sadar (Conscious Mind) dan Pikiran bawah sadar (Sub Conscious Mind). Pikiran sadar tidak begitu besar peran dan pengaruhnya hanya sebesar 12 % seangkan Pikiran Bawah sadar lebih dominan, bisa mencapai 88%. Kok bisa?, sekarang saya akan menggambarkan kepada anda agar semakin jelas bagimana peran dan pengaruh sub conscious yang begitu besar dalam hidup kita. Saya mencoba mengilustrasikan kepada anda sebuah cerita. Ketika kita masuk pertama kalinya melihat dunia ini (bukan “keluar” istilah yg salah kaprah selama ini). Rata-rata kita atau sebahagian besar pasti menangis ketika keluar dari rahim ibu yang melahirkan kita masuk ke namanya dunia ini. Nah.. tangisan kita yang pertama kali apa karena diperintahkan, tentu tidak kan. Kita Tidak tahu bagaimana sebabnya kita tiba-tiba menangis, kemudian kita yang masih bayi mungil kecil itu didekap dalam kehangatan ibu kita, dengan intuisi kita meminta sesuatu yang kita sebut ASI, lalu kita menjadi tenang dan terlelap dalam kehangatan pelukan ibu. Dalam hal ini yang berperan adalah insting/intuisi kita yang dimana letaknya dalam sub conscious mind. Ini adalah salah satu gambaran betapa bawah sadar (Sub Conscious Mind) kita memiliki peran dan pengaruh sangat besar dalam kehidupan.
Baik, sekarang kita kembali ke tema kita diatas, Ketika anda bermain dalam stage hypnosis ataupun membantu seseorang melepaskan masalahnya dalam clinical hypnotherapi, apa pun teknik yang anda gunakan itu tidak menjadi penting lagi. Inilah yang diajarkan dalam IBH (The Indonesian Board Hypotherapy). Mengapa? Kita ketahui dalam melakukan proses hypnosis ada 5 tahapan yang kita lakukan : Pre Induction, Induction, Deepening, Sugestion, dan Termination. Dalam tahapan-tahapan hypnosis yang utama adalah Pre induction tapi bukan berarti mengesampingkan tahapan lainnya. Pre Induction adalah tahapan dimana kita sebagai hypnotist/hypnotherapist melakukan Connectedness dengan hypnotisee(istlilah yang kami gunakan untuk calon subjek/klien), Connectedness adalah bagaimana kita menjaga keselarasan dengan hypnotisee untuk membangun hubungan yang mutual dalam proses hypnosis/hypnotherapy. Lalu caranya bagaimana?,
Ada empat cara yang dapat kita lakukan, yang pertama adalah membangun kedekatan dengan klien atau yang kita sebut Raport Building dalam intake interview melalui pacing-leading terlebih dahulu yakni menyamakan gerakan kita, bahasa, intonasi dan bahasa non verbal lainnya kepada subjek, usahakan beri jeda 10-15 detik dari klien supaya tidak dianggap mimicry. Pikiran Bawah Sadar (Sub Conscious) bersifat sangat sadar/pintar, hati-hati klien biasanya akan merasa tidak nyaman bila kita terlalu berusaha menirukan apa yang dilakukannya, lakukan gerakan covert (samar) yang elegan. Setelah kita pacing kita dengan sendirinya akan leading (memimpin) sesuai out come frame yang diinginkan. Intinya dalam intake interview adalah bagaimana kita mengarahkan klien nyaman dengan sang hypnotist/hypnotherapist. Beberapa hal yang bisa kita tanyakan kepada klien adalah nama, asal, hobi dll. DalamRaport Building kita juga bisa melakukan mirroring, melakukan gerakan seperti bayangan dalam cermin misalnya kalau klien menyilangkan kaki dengan posisi kaki kanan di depan kita menyamakannya dengan gerakan sebaliknya dimana posisi kaki kiri di depan.
Kedua dalam membangun connectedness dengan subjek atau klien adalah Calibration, yakni melakukan proses penilaian mengenai keadaan/state hypnotisee (klien) maupun konsep pemahamannya terhadap topik yang disampaikan dengan melibatkan kepekaan indrawi klien (sistem modalitas:VAKOG).
Ketiga adalah Communication yang kita bangun dengan klien, dalam hal ini kita melakukan analogue marking yakni menggunakan intonasi suara maupun bahasa tubuh untuk memberi tanda khusus atas sebuah pesan kepada klien agar dapat dimaknai secara sama. Ingat pola bahasa non verbal merupakan unsur dominan yang ditangkap oleh sub conscious klien, sedikit saja berlebihan dan memberikan tanda yang kurang nyaman, Anda akan gagal membimbingnya masuk dalam hypno state.
Keempat adalah language, ada 2 hal yang kita lakukan, Chunck Down dan Chunk Up , Chunck Down yaitu mengklarifikasi pertanyaan dari klien. Perlu kita lakukan agar kita tidak salah memahami (miss perception) apa yang dimaksud oleh klien. Chunck Up yakni menyampaikan informasi secara global/umum mengenai tujuan yang dilakukan dalam proses hypnosis kepada klien.
Sebagai hypnotist/hypnotherapist pemula biasanya belum terbiasa mendalami struktur atau tahapan dalam proses hypnosis, anda bisa menyimpan sementara tahapan ataupun teknik yang anda akan gunakan dalam proses menghipnosis kilen anda. Penting anda ingat connectednessdahulu sebelum melanjutkan tahapan lainnya.
Dalam hypnosis 3 hal yang harus dikuasai oleh sang hypnotist/hypnotherapist untuk membimbing hypnotisee masuk dalam hypno state yang pertama adalah klien anda memiliki fokus, kemudian mudah diajak bekerja sama serta memahami komunikasi dengan baik. Tanpa ketiga hal tersebut tidak akan terjadi connectedness / raport dengan hipnotisee. Saya pastikan subjek/klien tidak akan dapat terhipnosis atau dia hanya berpura-pura ‘tidur’ biar sang hipnotis senang dan gak malu..hehe. Jadi itulah mengapa membangun connectedness dengan hipnotisee adalah hal yang terpenting dalam proses hipnosis.
Sekian, semoga bermanfaat. Terima kasih