Laman

Teori Pengurangan Ketidakpastian


UNCERTAINTY REDUCTION THEORY (URT)

Uncertainty Reduction Theory (URT) atau Teori Pengurangan Ketidakpastian adalah sebuah teori  yang membahas tentang sebuah proses komunikasi pada dua individu yang sebelumnya saling tidak kenal, menjadi kenal sehingga dapat mengurangi ketidakpastian dalam komunikasi, dan kemudian memutuskan untuk melanjutkan komunikasi atau tidak.
Teori pengurangan ketidakpastian atau dikemukakan oleh Charles Berger dan Richard Calabrese pada tahun 1975. Inti dari Teori Pengurangan Ketidakpastian adalah untuk mengurangi ketidakpastian antara orang asing saat pertama kali  bertemu dan melakukan percakapan. Cara untuk mengurangi ketidakpastian adalah dengan mencari informasi  melalui komunikasi dengan orang lain.
Ada 3 kondisi untuk mengurangi ketidakpastian saat bertemu  orang baru:
1. Mengantisipasi masa depan  : kita tahu bahwa kita akan melihat mereka lagi
2. Nilai insentif  : mereka memiliki sesuatu yang kita inginkan 
3. Penyimpangan   : mereka bertindak dengan cara yang aneh

Pengurangan Ketidakpastian : Untuk Memprediski dan Menjelaskan 
Berger mencatat bahwa ada 2 jenis ketidakpastian yang anda hadapi ketika anda bertemu seseorang yang baru dikenal. Pertama ialah ketidak pastian  muncul  pada  pertemuan pertama karena anda tidak  yakin dengan bagaimana harus bertindak. Yang  kedua ketidakpastian berfokus pada pertanyaan-pertanyaan kognitif. Ketidakpastian yang dihubungkan dengan keyakinan dan sikap

Teori Aksiomatik :Kepastian Tentang Ketidakpastian 
            Aksioma merupakan jantung dari sebuah teori.Berger mengusulkan serangkaian aksioma untuk menjelaskan hubungan antara konsep sentral tentang ketidakpastian dan  variabel utama pengembangan  hubungan.  Komunikasi variabel itu meliputi,, komunikasi verbal, kehangatan nonverbal, pencarian informasi, keterbukaan diri, timbal balik, kesamaan, kesukaan, dan jaringan bersama. 

Aksioma 1 : Komunikasi Verbal
Jika kedua orang asing bertemu dan mereka berbicara lebih banyak dengan satu sama lain, mereka akan menjadi lebih pasti mengenai satu sama lain. Selanjutnya, ketika mereka berusaha untuk mengenal satu sama lain dengan lebih baik, mereka akan berbicara lebih banyak satu sama lain.

Aksioma 2 : Kehangatan Non Verbal
Ketika dua orang asing bertemu dan saling mengekspresikan diri dengan cara nonverbal yang hangat, mereka akan menjadi lebih pasti mengenai satu sama lain, dan ketika mereka melakukan ini, mereka akan meningkatkan afiliasi nonverbal satu dengan yang lainnya. Mereka mungkin akan lebih banyak menggunakan ekspresi wajah, melakukan kontak mata yang lebih lama, atau mungkin saling menyentuh dengan cara bersahabat ketika mereka sudah mulain nyaman.
Aksioma 3 :Pencarian Informasi
Tingkat ketidakpastian yang tinggi menyebabkan meningkatkan perilaku pencarian informasi.Ketika tingkat ketidakpastian menurun, perilaku pencarian informasi juga menurun.Aksioma ini menunjukkan hubungan yang positif antara dua konsep tersebut.
Makin sedikit ketidakpastian yang ada, maka makin sedikit pencarian informasi yang dilakukan, begitupun sebaliknya.

Aksioma 4 :Keterbukaan Diri
Tingkat ketidakpastian yang tinggi dalam sebuah hubungan menyebabkan penurunan tingkat keintiman dari isi komunikasi.Tingkat ketidakpastian yang rendah menghasilkan tingkat keintiman yang tinggi.Aksioma ini memperlihatkan hubungan yang negatif antara ketidakpastian dan tingkat keintiman.
Aksioma keempat ini menyatakan bahwa jika mereka terus mengurangi ketidakpastian maka derajat tingkat keintiman akan menjadi lebih tinggi. Berger (1979) menyatakan bahwa selama proses pembukaan diri ini, para partisipan harus menilai integritas dari keterbukaan itu.

Aksioma5 :Timbal Balik
Ketidakpastian tingkat tinggi menghasilkan tingkat resiprositas yang tinggi.Tingkat ketidakpastian yang rendah menghasilkan tingkat resiprositas yang rendah pula.Hubungan yang positif terjadi di sini.
Selama dua orang asing atau lebih bertemu merasakan ketidakpastian mengenai satu sama lain, mereka akan cenderung untuk menerima perilaku masing-masing. Resiprositas (reciprocity) menyatakan bahwa jika seseorang memberikan sedikit detail personal, lainnya akan melakukan hal yang sama. Makin banyak orang berbicara satu sama lain dan mengembangkan hubungan mereka, makin mereka percaya bahwa resiprositas akan terjadi suatu titik tertentu.

Aksioma6 : Kesamaan
Kemiripan di antara orang akan mengurangi ketidakpastian, sementara ketidakmiripan akan meningkatkan ketidakpastian. Aksioma ini menyatakan sebuah hubungan yang negatif.

Aksioma7 : Kesukaan
Peningkatan tingkat ketidakpastian akan menghasilkan penurunan dalam kesukaan, penurunan dalam ketidakpastian menghasilkan peningkatan dalam kesukaan. Hubungan negatif diperlihatkan oleh aksioma ini.

Strategi Untuk Mengatasi Ketidakpastian
Berger melihat sebuah persaingan dengan 2 penelitian pertama, “Bagaimana individu mengatasi ketidakpastian yang tak terelakan mereka saat membangun suatu pesan? Dan pertanyaan kedua, Bagaimana nilai seseorang terhadap rasa malu, marah, penolakan resiko penurunan yang terkait dengan menyebarkan pesan yang diberikan?Strategi berikut adalah beberapa jawabannya.
·           Mencari Informasi. Berger menguraikan 3 pendekatan yang bisa kita gunakan untuk mengetahui bagaimana oranglain akan bereaksi terhadap kita,
1)      Strategi pasif  ; kita diam-diam mengamati orang lain dari jarak jauh
2)      Strategi aktif ; meminta pihak ketiga untuk memberi informasi.
3)      Strategi interaktif ; dengan kita bicara secara bertatap muka dengan orang lain dan mengajukan beberapa pertanyaan.
·         Memilih Kompleksitas Rencana. Kompleksitas rencana diukur dalam 2 cara yaitu, mencangkup tingkat yang detail dan jumlah rencana kontigensi yang di persiapkan dalam kasus yang asli tidak bekerja.
·         Lindung Nilai. Menggunakan strategi ambiguitas dan humor untuk memberikan penjelasan kepada orang lain ketika pesan yang ingin disampaikan gagal.

Asumsi
Teori ini dibingkai oleh 7 asumsi yaitu:
1. Orang mengalami ketidakpastian dalam latar interpersonal.
Asumsi pertama menjelaskan dalam mengatur interpersonal, orang merasakan ketidakpastian karena adanya perbedaan harapan mengenai kejadian interpersonal. Pada saat ini orang akan merasakan ketidakpastian cemas untuk bertemu orang lain.

2. Ketidakpastian adalah keadaan yang tidak mengenakkan, menimbulkan stress secara kognitif.
Asumsi yang kedua menyarankan bahwa ketidakpastian adalah merupakan keadaan yang tidak mengenakkan.Dengan demikian berada di dalam ketidakpastian membutuhkan energi emosional dan psikologis yang tidak sedikit.

3. Ketika orang asing bertemu, perhatian utama mereka adalah untuk mengurangi ketidakpastian mereka atau meningkatkan predikbilitas.
Asumsi ketiga ini menjelaskan bahwa ketika orang asing bertemu, maka terdapat dua hal yang penting :
1      pengurangan ketidakpastian
2      penambahan prediksi
Pencarian informasi biasanya dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dengan tujuan untuk memperoleh prediktabilitas.

4. Komunikasi interpersonal adalah sebuah proses perkembangan yang terjadi melalui tahapan-tahapan.
Asumsi yang keempat menyatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah proses yang melibatkan tahapan-tahapan perkembangan.

5. Komunikasi interpersonal adalah alat yang utama untuk mengurangi ketidakpastian.
Asumsi kelima menyatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah alat utama bagi pengurangan ketidakpastian.Di sini komunikasi interpersonal diidentifikasikan sebagai fokus pada URT.
6. Kuantitas dan sifat informasi yang dibagi oleh orang akan berubah seiiring berjalannya waktu.
Asumsi keenam ini fokus pada fakta komunikasi interpersonal yang berkembang. URT mempercayai interaksi bermula dari kunci elemen di proses pengembangan.

7. Sangat mungkin untuk menduga perilaku orang dengan menggunakan cara seperti hukum.
Asumsi terakhir ini menunjukan tingkah laku orang-orang dapat memprediksi sebuah penampilan.Dalam ontologi hukum, beramsumsi bahwa perilaku manusia diatur oleh prinsip-prinsip umum yang berfungsi dengan cara seperti hukum.

Kritik dan Penutup
Kelebihan teori ini adalah memiliki nilai konsistensi logis yang tinggi, dan dapat digunakan untuk kajian masa kini maupun masa depan serta teori ini merupakan satu-satunya teori komunikasi yang secara spesifik mempelajari mengenai perjumpaan awal.
Teori ini memiliki kelemahan yaitu dinilai kurang memiliki kegunaan karena mengurangi ketidakpastian mengenai diri sendiri dan orang lain dalam sejumlah perjumpaan awal bukanlah tujuan utama, yang menjadi tujuan utamanya adalah memaksimalkan hasil suatu hubungan.

eksisna

About eksisna

Komitmen, pengetahuan, pengalaman dan kepedulian kami siap memfasilitasi demi tercapainya tujuan dari tiap-tiap individu yang mempercayakan kepada kami.

Subscribe to this Blog via Email :