Experiential
Marketing merupakan sebuah pendekaan dalam pemasaran yang sebenarnya telah
dilakukan sejak jaman dahlu kala hingga sekarang oleh para pemasar. Pendekatan ini dinilai sangat efektif karena
sejalan dengan perkembangan jaman dan teknologi, para pemasar lebih menekankan
pada diferensiasi produk untuk membedakan produknya dengan produk competitor.
Dengan adanya experiential marketing, pelanggan akan mampu membedakan produk dan
jasa yang satu dengan lainnya karena mereka dapat emrasakan dan memperoleh
pengalaman secara langasung melalui lima
pendekatan (sense, feel, think, act, relate) baik sebelum maupun ketika mereka
mengkonsumsi sebuah produk dan jasa,
Experiential Marketing sangat efekti bagi pemasar untuk membangun brand
awareness, brand perception, brand equity, maupun brand loyalty hingga
purchasing decision dri pelanggan. Oleh karena itu pemasar juga harus berhati –
hati dalam memilih sarana yang benar dan media yang tepat agar tujuan pemasaran
dapat terjadi seperti yang diharapkan.
Masih ingatkah Anda
pada saat membeli buah mangga dipasar tradisional untuk memastikan bahwa mangga
itu sesuai dengan keinginan kita pasti kita menginginkan untuk mencicipi mangga
tersebut yang kemudian secara inderawi anda dapat merasakan, dilihat dari teori AIDA pada Perilaku
Konsumen yaitu Attention – Interest –
Desire dan Action ini kemudian dengan cara tersebut akan mengarahkan kita untuk
melakukan pembelian.
Atau ketika seseorang bermaksud membeli mobil baru
untuk keluarganya,m tentu langkah pertama yang dilakukan adalah mendatangi
beberapa showroom mobil untuk mencri informasi harga serta spesifikasi mobil
yang hendak dibelinya. Informasi yang diperoleh dari sales man showroom adalah
jenis mobil dan segala spesifikasi yang diperlukan, trmasuk cara pembelian
secara tunai maupun kredit, dan mungkin tidak segan segan memperislahkan untuk
melakukan test drve. Calon pembeli mungkin akan merasakan kenyamanan atas
spesifikasi dari mobil yang ditawarkan melalui test drive yang sudah dilakukan
dan berjanji akan kembali lagi untuk melalui transaksi.
Kedua contoh di aas
merupakan beberapa contoh dari experiential marketing. Pengalaman yang
dirasakan pelanggan sangatlah unk dan memberikan dampak yang berbeda dalam proses
pemasaran, sehingga perlu diketauhi apakah yang dimaksud dengan experiential
marketing, mengapa pemasar perlu melakukan ini dan bagaimana implementasinya
dalam dunia industry yang kini sudah memasuki era digital ?
Berdasarkan uraian di
atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Bagaimana
Experiential Marketing mempengaruhi
prilaku konsumen ?
2. Apa pengaruhnya Experiential Marketing terhadap meningkatnya penjualan ?
Temukan jawabannya pada program workshop kami..
t