Laman

Sekilas Asosiasi Experiential Learning Indonesia


SEKILAS TENTANG AELI
(Asosiasi Experiential Learning Indonesia)

            Keberadaan AELI tidak bisa dipisahkan dari masuknya Outward Bound ke Indonesia. Secara resmi Outward Bound Indonesia (OBI) didirikan pada tahun 1990, oleh Djoko Kusunowidagdo, dan segera mendapat respon positif dari masyarakat.
            Sebagai lahan bisnis baru, OBI segera diikuti oleh banyak lembaga serupa. Salah satu lembaga sengaja menghilangkan kata “ward” hingga terciptalah salah kaprah istilah Outbound sampai sekarang. Sepanjang dekade 1990an, lembaga-lembaga pendidikan yang menggunakan medium “aktivitas luar ruang” tumbuh dengan cepat. Banyak istilah yang digunakan, antara lain aktivitas luar ruang, adventure, outdoor training dan lain-lain, yang semuanya kemudian mengadopsi istilah outbound. Selain menggunakan medium luar ruang pendidikan jenis ini juga menggunakan medium “game”. Salah satu aktivitas yang kemudian melekat erat dengan istilah outbound adalah flying fox. Hingga flying fox sekarang identik dengan outbound.
            Pada awal tahun 2000an, para pelaku pendidikan ini mulai sadar untuk menata diri. Ketika itu sudah ada ide untuk membentuk wadah, bagi aktivitas mereka. Namun upaya ini belum menemukan jalan, karena banyaknya variasi aktivitas, dan metode yang digunakan. Pada akhir 1996, mulailah diupayakan kembali gagasan untuk membentuk wadah. Mulai pula ada kesepakatan, bahwa meskipun banyak cara yang mereka gunakan, namun metodenya tetap sama, yakni experiential education (EE). Namun karena EE yang digagas oleh John Dewey, sudah menjadi nama lembaga internasional (AEE, Association for Experiential Education), maka para penggagas wadah ini pun mengusulkan penggunaan sebutan  Experiential Learning (EL).
            Pertemuan informal pertama untuk menggagas pembentukan wadah, diadakan di Tanah Tingal, akhir 2006, dan dilanjutkan dengan pertemuan berikutnya di Pancawati. Pada pertemuan ketiga di Pasir Randu, dibentuklah “Panitia Tujuh” yang terdiri dari: Enda Mulyanto (Pelopor Adventure Camp, PAC), Robby Seahan (OBET Nusantara), Rovino (Ono, Kampoeng Pasir Randu), Kresno Wiyoso (Inong, Tanah Tingal), Yuniga Fernando (Ega, Pancawati Outdoor Training), Soelistyo Winarno (Soel, Praktisi EL) dan F. Rahardi (Wartawan). Panitia Tujuh selanjutnya mengadakan persiapan administratif (notaris dan lain-lain), dan rencana deklarasi. Tanggal 24 Januari 2007 beberapa lembaga penyelenggara outdoor training, sepakat untuk membentuk asosiasi dengan nama “Indonesian Experiential Learning Association” (IELA), atau “Asosiasi Experiential Learning Indonesia” (AELI).
Experiential Learning sendiri kemudian disepakati sebagai istilah untuk mewadahi pengertian “Pembelajaran berbasis pengalaman”. Penggunaan nama Experiential Learning disepakati, setelah melalui diskusi panjang yang cukup alot, sebab ada pula gagasan agar menggunakan nama “Outbound”. Namun akhirnya nama Experiential Learning dipilih, karena semua lembaga penyelenggara outdoor training sebenarnya menerapkan metodologi pembelajaran ini. Dengan memilih nama Experiential Learning, anggota asosiasi menjadi tidak hanya terbatas pada lembaga penyelenggara outdoor training, melainkan juga para lembaga pendidikan formal (sekolah, perguruan tinggi), para pengajar (guru, dosen), maupun lembaga-lembaga pendidikan non formal di luar outdoor training. Asosiasi ini bahkan juga terbuka bagi siapa saja yang berminat terhadap metode pembelajaran berbasis pengalaman.
Setelah secara administratif AELI didaftarkan ke notaris, pada tanggal 9 Juni 2007, dideklarasikan pembentukannya di Tanah Tingal, Jombang, Ciputat, Tengerang Selatan, Banten. Deklarasi ini dilakukan bersamaan dengan penyelenggaraan Festival Outbound Nasional I (FON I). Acara FON I sendiri sudah berlangsung sejak tanggal 8 Juni, dengan berbagai aktivitas, mulai dari pelatihan, seminar, dan pameran. Setelah dideklarasikan, para deklarator melanjutkan acara dengan mengadakan Rapat Umum Anggota I (RUA I), untuk membentuk kepengurusan, memilih Ketua, dan merancang program kerja, termasuk menentukan tempat sekretariat. Dalam RUA I itu  terpilih sebagai Ketua Enda Mulyanto (PAC), Sekretaris Jenderal Kresno Wiyoso (Tanah Tingal), dan Bendahara Robby Seahan (OBET Nusantara). Milis AELI juga dibuka di: el-indonesia@yahoogroups.com, dengan email : aeli_indonesia@yahoo.com.
            RUA II AELI diselenggarakan pada hari Minggu, 6 Juni 2010, di Ruang Anggrek Bulan, Taman Bunga Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur. Dalam RUA ini terpilih Ketua Robby Seahan (OBET Nusantara), Sekretaris Jenderal Yuniga Fernando (Ega, Pancawati Outdoor Training), dan Bendahara Robert Yoga Kuswandono. Selama enam tahun dengan dua kepengurusan, AELI mendapat respon beragam dari para pelaku Experiential Learning di Indonesia. Ada yang merespon positif, namun ada pula yang menanggapinya dengan sikap negatif. Namun demikian, bagaimana pun aktivitas Experiential Learning di Indonesia harus terus berjalan. Banyak hal masih harus ditangani, mulai dari pembentukan AELI di daerah, sampai ke pengurusan standarisasi dan sertifikasi kelembagaan, maupun profesi para aktivisnya. Itu semua memerlukan dukungan tenaga, waktu, dan juga dana yang selama ini masih berasal dari para pendiri.
            Pada tanggal 20 dan 21 Agustus, 2013, AELI akan menyelenggarakan RUA III di Wisma Jepang, Taman Bunga Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur. RUA akan didahului dengan sarasehan, untuk memperoleh masukan dari para pegiat Experiential Learning. Masukan-masukan ini akan digunakan olah peserta RUA untuk membenahi kelembagaan, juga untuk menyusun program selama 2014 - 2016 mendatang. Sarasehan juga diharapkan bisa mendekatkan persepsi, antar berbagai individu maupun lembaga, tentang konsep dan praktik Experiential Learning di Indonesia. Terutama mendekatkan perbedaan antara kutub rekreasi, edukasi, pengembangan, dan terapi. Itu semua merupakan bagian dari dinamika Experiential Learning, yang ruang lingkupnya sangat luas. Itulah kerja berat yang harus dipikul oleh para pengurus, yang akan terpilih dalam RUA 2013 ini.

F. Rahardi
Pendiri, Penasihat AELI

eksisna

About eksisna

Komitmen, pengetahuan, pengalaman dan kepedulian kami siap memfasilitasi demi tercapainya tujuan dari tiap-tiap individu yang mempercayakan kepada kami.

Subscribe to this Blog via Email :